Rabu, 05 Juni 2013

Fast & Furious 6

Sudah lama sekali saya tidak mengikuti franchise Fast & Furious. Saya sendiri memang tidak terlalu berminat mengikuti franchise ini karena saya beranggapan bahwa Fast & Furious itu aksinya hanya terbatas pada balapan saja. Jadi sejak film kedua (2 Fast 2 Furious), saya tidak lagi mengikuti kelanjutan ceritanya. Saat saya mendapat kesempatan untuk menonton Fast & Furious 6, harapan saya pun tidak terlalu tinggi. Saya memasuki ruangan bioskop dengan pikiran bahwa saya akan menghibur diri saya dengan aksi kejar-kejaran kecepatan tinggi dengan mobil-mobil yang membuat saya ngiler. Ternyata yang disuguhkan dalam film ini jauh di luar dugaan saya. Mulai dari kendaraan, aksi, sampai special effect-nya benar-benar top. Tidak pernah terbayang dalam benak saya bahwa saya akan melihat adegan tank dan pesawat militer di dalam film ini. Mengagumkan!

Terlepas dari itu, alasan utama saya tertarik menonton Fast & Furious 6 adalah keberadaan aktor Indonesia yang pernah memimpin serbuan polisi ke markas besar penjahat di The Raid: Redemption, yaitu Joe Taslim. Sebuah kebanggaan tersendiri bukan melihat orang Indonesia beradu akting di dalam franchise kelas dunia, bukan? Saya justru ingin melihat sendiri seberapa besar peran Joe Taslim di dalam film ini.

Ada 2 (dua) bagian yang menurut saya membuat peran Joe Taslim di film ini terlihat besar. Pertama, aksi Jah (karakter yang diperankan Joe) saat dikeroyok Roman dan Han. Terlihat jelas di dalam adegan itu bahwa Jah memang jauh lebih jago dari Roman dan Han. Kedua, dalam sebuah adegan kejar-kejaran (menggunakan mobil tentunya), Jah menggunakan Bahasa Indonesia saat dia meminta bantuan rekannya, Vegh, untuk meloloskan diri dari pengejarnya. Jadi, walaupun Jah tetap terlihat sebagai karakter yang replacable, kehadiran Jah memberi warna tersendiri di dalam film tersebut. At the very least, dengan berperan sebagai Jah, Joe Taslim sudah membuktikan bahwa aktor laga Indonesia sudah layak tampil dalam film-film kelas dunia.

Selain Joe Taslim dan berbagai aksi spektakuler yang disajikan dalam Fast & Furious 6, faktor lain yang membuat saya mengacungi jempol adalah faktor multi-etnis. Jagoan-jagoan di film ini tidak lagi terbatas pada orang Amerika saja. Sebenarnya elemen multi-etnis ini sudah terlihat di beberapa film dan serial sejak beberapa tahun yang lalu, tapi tetap saja patut diacungi jempol bahwa franchise terkenal ini tetap menampilkan karakter dari berbagai etnis, baik sebagai protagonis maupun antagonis. Yang pasti, kehadiran orang-orang non-Amerika di dalam sebuah film Hollywood merupakan faktor yang menarik bagi saya. Hal ini jelas menambah daya tarik sebuah film dengan plot, aksi, dan special effect yang dari awalnya memang sudah "terlanjur" menarik.

Lalu bagaimana dengan kekurangan film ini? Hard to say. Saya hanya seorang penggemar film biasa; bukan seorang pengkritik film. Yang bisa saya katakan, film ini ini adalah film yang menegangkan dan sangat jauh dari kata "membosankan". Bahkan rasa kantuk yang melanda saya bisa hilang begitu saja selama saya menonton film ini. Truly worth watching... dan adegan penutupnya berhasil membuat saya penasaran dengan sequel berikutnya. Tidak banyak hal lain yang bisa saya ceritakan tentang film ini. Jadi, selamat menonton!

Senin, 03 Juni 2013

Escape from Planet Earth

Di balik kesan science fiction yang ditawarkan, film Escape from Planet Earth ini mengangkat tema yang cukup akrab, yaitu tentang kehidupan 2 (dua) kakak beradik bernama Gary dan Scorch. Gary dan Scorch bekerja pada sebuah lembaga antariksa di Planet Baab. Mereka selalu bekerja dalam 1 tim yang sama. Sebenarnya, "tim" yang dimaksud di sini memang terdiri dari Gary dan Scorch saja. Sampai akhirnya Scorch harus menjalani sebuah misi yang tidak disetujui oleh Gary. Akhirnya Scorch, untuk pertama kalinya, bertugas tanpa Gary. Sayangnya di misi ini Scorch tertangkap dan hanya Gary yang bisa menyelamatkan Scorch.

Kemudian jalan cerita di dalam film ini pun berlanjut sebagaimana tebakan mayoritas penggemar film keluarga seperti saya. Jalan ceritanya tidak rumit dan sangat mudah ditebak. Adegan demi adegan berganti, tapi tetap saja tidak tampak satu pun unsur kejutan di sepanjang film ini. Bahkan bisa saya katakan kalau jalan cerita film ini terasa hambar.

Untungnya film Escape from Planet Earth ini kaya dengan adegan-adegan lucu. Saya bahkan bisa tertawa lepas di beberapa adegan dalam film ini. Di balik kesederhanaan alur cerita, film ini berhasil menangkap hati saya lewat humor. Jadi walaupun jalan ceritanya terasa hambar, pengalaman menonton film Escape from Planet Earth ini tetap memuaskan.

Selain humor, hal yang menarik dari film ini tentu saja animasinya. Mata saya benar-benar dimanjakan oleh animasi di dalam film ini. Memang tidak terasa ada hal baru yang ditawarkan lewat animasinya, tapi animasinya memang terlihat indah; titik beratnya tentu saja ada pada pemandangan planet Baab. Karakter-karakternya pun unik dan lucu, tapi sayang tidak ada gerombolan Minions.

Secara keseluruhan, Escape from Planet Earth ini bukan film yang istimewa. Dapat dikatakan bahwa film ini memang dari awal tidak dibuat untuk menjadi film yang istimewa. Walaupun begitu, di balik kesederhanaan alur ceritanya, film ini tetap mampu menghadirkan tawa dan menghibur hati penontonnya. Kalau Anda sedang memiliki waktu luang dan butuh sesuatu yang "menyegarkan", coba tonton film ini.